Persiapan Media
Media untuk hidup ikan tentunya ya.. air. Air yang baik untuk pertumbuhan lele tentunya yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan lele itu sendiri. Karena air yang saya gunakan untuk budidaya berasal dari PDAM, maka air tersebut saya endapkan terlebih dahulu selama 1 hari kemudian diambil endapannya menggunakan selang. Bisa juga dipindahkan ke Gentong/Drum tempat pembesaran lele.Siapkan aerator atau pompa air untuk proses aerasi agar kadar oksigen air lebih banyak (katanya begitu). Aerator ini akan selalu menyala 24 jam/hr alias nonstop hingga panen. Namun bisa juga kita istirahatkan 30 menit sampai 1 jam per hari agar aerator lebih tahan lama. :-)
Aktivator Bakteri Pembentuk Flok
Siapkan ember/kaleng/timba berisi Air + Molase/Gula Pasir/Gula jawa + Probiotik dengan takaran per meter kubik (1 M3) molase 100ml dan probiotik 10ml. Aduk-aduk sampai benar-benar merata sempurna dan diamkan selama minimal 10 menit. Kemudian masukkan ke dalam kolam.Untuk probiotik dapat menggunakan bisa didapat di toko peternakan/pertanian, cari probiotik khusus untuk ikan. Takaran komposisi dan penggunaannya sebenarnya sudah ada pada masing-masing label produk tersebut. Silakan ikuti petunjuk pada label atau pakai cara saya diatas.
Adapun tujuan pengadukan dan mendiamkan 10 menit adalah untuk pengaktifkan bakteri yang terkandung dalam probiotik. Setelah Aktivator siap, masukkan ke dalam Gentong/Drum tempat pembesaran lele. Jangan lupa aerator tetap hidup.
Proses Pembentukan Flok
Setelah pemberian probiotik pertama, proses selanjutnya adalah pembentukan flok pada kolam. Jangan lupa, Aerator tetap menyala nostop hingga lele dipanen.Saat ini kolam belum siap ditebar benih. Biarkan aerator menyala dan amati perubahan yang terjadi pada air kolam tersebut. Biasanya pada hari ke 3 endapan bukan lumpur/flok mulai kelihatan. Pada hari ke 6-7 kolam sudah siap digunakan.
Pemilihan Benih Lele
Bagi teman-teman yang ingin mencoba sistem ini, mungkin tahap awal cari benih ikan lele ukuran minimal 8-9cm. Karena benih lele ukuran ini sudah cukup kuat menghadapi perubahan air pada kolam.Saran saja...jika kolam bioflok kamu menggunakan terpal, cari benih lele yang dibiakkan dari kolam terpal juga. Jika kolam kamu pakai beton ya... beli benih dengan pengembangbiakan menggunakan kolam beton juga. Ini sekedar salah satu cara untuk meminimalisir stress pada ikan saat berganti media.
Penebaran Benih Lele
Cara penebaran benih yang salah dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Resiko terbesar adalah kematian masal pada benih lele.Ketiak benih akan disebar pada kolam baru pastilah butuh waktu bagi si-kumis (lele) untuk menyesuaikan diri.Biasanya kalo beli benih lele pakai kantong plastik sebagai wadahnya, berikut langkah-langkah penebaran benih lele.
- Buka kantong plastik berisi benih lele yang telah kamu beli.
- Masukkan ke kolam baru yang sudah kamu persiapnkan sebelumnya. Tapi benih masih berada di dalam kantong plastik. Ini bertujuan untuk penyesuaian suhu antara suhu air pada kolam baru dengan suhu air pada kolam lama (kantong plastik). Tunggu beberapa menit sampai suhu keduanya relatif sama.
- Campurkan sedikit demi sedikit air kolam baru ke kantong plastik dengan cara mencelupkan sebagian kantong plastik sehingga air kolam bisa masuk ke kantong plastik. Tujuannya adalah penyesuain media air lama dengan media air kolam yang baru.
- Langkah terakhir lepas benih lele sedikit demi sedikit ke kolam dengan cara memasukkan keseluruhan kantong plastik dalam kolam. Maka benih ikan secara naluri akan keluar dari kantong plastik menuju ke kolam baru.
Semoga bermanfaat,