Setelah 2 bulan lebih ujicoba budidaya ikan lele menggunakan kolam
terpal dengan sistem bioflok, muncul rasa suka dan ingin lebih mendalami lagi
bagaimana penerapan sistem bioflok yang baik dan benar sehingga mendapatkan
hasil yang memuaskan.
Pada budidaya selanjutnya saya akan menerapkan
sistem bioflok murni. Tentunya dengan mempertimbangkan lokasi dan fulus
(keuangan). he he he..... maklum tipe BSS (Budidaya Sangat Sederhana) bukan untuk orientasi bisnis.
Karena sisa lahan di rumah cukup sempit yaitu lorong dengan lebar
135cm, maka bisa dibuat kolam dengan ukuran lebar 60-70cm. Dengan menggunakan
terpal ukuran 3x4m, dapat dibuat kolam terpal dengan ukuran 120x60x160cm.
Bila melihat kapasitas budidaya sistem bioflok yang sudah ada
berkisar 500 s/d 1000 ekor per m3, maka untuk ukuran kolam 120x60x160cm
dapat diisi benih lele sebanyak 1152 ekor. Karena ketinggian air
tidak dibuat maksimal hanya berkisar 100-110cm saja, maka cukup diisi 1000 ekor
benih lele.
Pembangunan Kolam
Untuk pembangunan kolam terpal tersebut dibutuhkan bahan-bahan sebagai
berikut:
· 4 batang kayu (dimensi mininum 3x4cm)
dengan panjang masing-masing batang 4 m (ukuran rata-rata kayu di pasaran).
· 1 terpal ukuran 4x5m
· besi 8/9/10mm, triple atau bambu untuk
penyangga air agar terpal tidak menggelembung sudah diisi air.
· paku secukupnya.
Kesemua bahan tersebut bisa diperoleh dengan biaya kurang dari Rp.
200.000,-
Kebutuhan benih ikan lele
Untuk 1000 benih ikan lele dapat dibeli dengan biaya Rp. 115.000,-
untuk ukuran 3-4cm.
Sekarang sudah terlihat modal awal yang dibutuhkan 200.000 + 115.000 = Rp. 315.000,-
Biaya Operasional
Berdasarkan percobaan pertama, untuk 200 ekor lele dari mulai tebar benih ukuran
3-4cm hingga usia 2 bulan l minggu sudah menghabiskan 4 kg pelet. Perkiraan panen
pada usia 2,5 bulan membutuhkan 5 kg pelet.
Maka perkiraan kebutuhan pakan untuk 1000 ekor ikan lele dari mulai
tebar sampai panen pada usia 2,5 bulan adalah 5/200 * 1000 = 25 kg pelet.
Dengan harga perkilogram Rp 10.000,-, kebutuhan pakan hingga panen adalah Rp. 250.000,-
Kebutuhan listrik untuk aerator diperkirakan: Rp. 30.000,- (10rb/bln)
Total biaya operasional untuk pembesaran lele hingga panen sebesar: 250.000
+ 30.000 = Rp. 280.000,-
Alokasi waktu
Pembuatan kolam hanya membutuhkan waktu 1 hari. Luangkan salah satu hari libur/minggu untuk membuat kolam. Sebisa mungkin melibatkan anak-anak agar muncul kebersamaan dalam keluarga sekaligus pembelajaran bagi mereka.
Pemberian pakan cukup makan waktu paling lama 5 menit untuk pagi dan sore hari.
Asumsi hasil panen
Misalkan rasio kegagalan akibat ikan yang mati 25%, maka panen lele sebanyak 750 ekor.
Jika1 kg berisi sekitar 8-9 ekor (ambil saja 10 ekor), maka panen menghasilkan
75 kg ikan lele. Harga pasaran ikan lele perkilogram saat ini Rp. 16.000,- sehingga total pendapatan
dari hasil penjualan ikan lele adalah Rp. 1.200.000,-
Sehingga keuntungan yang didapat adalah Panen – Operasional - Modal Awal =
1.200.000-280.000-315.000 = Rp 605.000,-
Lumayan lah..... dalam waktu 2,5 bulan bisa nabung sejumlah itu.
Mudah-mudahan, hasil yang didapatkan sesuai dengan harapan. .....amiin.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment